05 September, 2009

MAKNA DALAM SHOLAT 5 WAKTU


SHOLAT Apa itu shalat? Shalat adalah instrumen transformer bagi manusia (hamba) untuk mendekatkan diri (spiritualistik=jiwa dan raga) kepada tuhannya.Tujuannya?Supaya manusia (makhluk) kenal dengan tuhannya (al-Khaliq)Fungsi Kegunaannya?Agar manusia (hamba) mampu mencegah segenap kecenderungan negatif, sehingga mampu mengoptimalkan dan memaksimalkan kemampuan sumberdaya akalnya untuk menggapai kebaikan, kebahagiaan, kekayaan, kenyamanan dan kedamaian hakiki dalam kehidupannya karena,"inna al-Sholaata tanhaa 'ani al-Fahsya'i wa al-Munkar= Shalat mampu menekan,mencegah bahkan menghilangkan kecenderungan buruk (negatif) dan jahat pada kenanyakan sifat manusia".Kapan Kita Shalat?"Inna al Sholaata kaanat 'alaa al-Mu'kminiina kitaaban mauquutan=Sesungguhnay sholat itu bagi orang-orang mukmin telah ditentukan waktunya".pada saatnya dinakan Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya'. Lima waktu dalam sehari semalam itu adalah wujud/ekspresi mutlak bagi seorang hamba untuk mengaplikasikan jati dirinya secara utuh kepada Allah SWT sebagai apresiasi puncak ketaatan kepadaNya"Sholat itu tiang/saka agama (Islam) maka siapapun yang menegakkan/melaksanakan shalat, itu artinya ia menegakkan agama. Dan siapa yang melalaikan/meninggalkannya maka ia sama saja merobohkan dan menghancurkan agamanya (al-Hadits).Rasio Akumulasinya?Hingga mengapa shalat begitu penting untuk membangun kekuatan jiwa manusia.
kita temukan di :


1.Shubuh (dua rakaat)
Dalam dinginnya waktu pagi yang bertepatan dengan netralitas alam dan kejernihan masa: kita harus mendownload kepolosan alam dengan segenap kejernihan dan kesucian. ya...dengan mengakses kebesaran dan kasih sayang penciptanya. hinggapun pelan (bertahap) tapi pasti jiwa kita akan mendominasi kejernihan, kepolosan seorang makhluk Tuhan yang hanya butuh dekapan hangat kasih sayang penciptanya. bah beningnya embun di pagi hari nan sejuk.


2.Dzuhur( Empat Rakaat)
Justruh di tengah dinamika atau aktifitas kerja yang padat sekali sekaligus momen alam yang keras nan panas mendominasi naluri dan emosi yang amat rentan penekanan jiwa manusia, hamba yang beriman justruh bersujud dengan empat rakaatnya. Supaya mampu membentengi jiwa emosinya dari tekanan empat sudut kelemahan jiwa, agar mabentuk imannya menjadi kuat dan tangguh dalam segala situasi dan kondisi.



3.Ashar (empat rakaat)

empat rakaat Ashar peneduh kepenatan fikir/rasa dan jiwa serta hati manusia. Agar keempat moderator tersebut hanya tunduk kepada sang Pencipta "Allah SWT" supaya kecondongan akal budi dan ambisi serta imajinasi hanya berkiblat pada kebenaran hakiki (agama) demi menyatunya sang hamba kepada Dzat yang Maha Satu GUSTI ALLAH saja.


4. Maghrib (tiga rakaat)
Adalah peralihan masa dari terang dan cerah menuju gelap yang nyata . tiga rakaat Maghrib diharapkan sebagai segmen yang realistis dalam pembentukan Psyco Stabilizer demi menunjang mentalitas mukmin yang tahan uji dalam menghadapi cobaan dan ujian dari akses roda kehidupan yang menggelinding sesuai kehendak yang kuasa. Karena isi dan subtansi kehidupan dunia pada hakikatnya ada dua kutub yang saling bertolak belakang, sebagai ujian sekaligus akar hikmah yang mestinya menunjang kemaslahatan bagi khalifah-khalifah di bumi Allah. dalam stadium yang serba terikat relatifitas, maka tiap mukmin wajib menghadapi kenyataan hidup. bila ia kaya maka suatu saat ia harus siap jatuh miskin. bila ia sehat maka suatu saat ia harus relah jatuh sakit. bila ia senang maka ia harus siap merasakan sedih. bila ia hidup maka suatu saat ia harus rela merasakan mati. Maghrib akan mampu mengunci konstanitas dan stabilitas jiwa mukmin ridlo terhadap apapun ketetapan Allah SWT, tanpa sedikitpun mengurangi rasa taat kepadanya.


5.Isya' (empat rakaat)
Resume dari masa yang telah dilewati oleh keempat stasiun jiwa (religilitas) sekaligus pentrasi spiritual yang akan membukakan jendela kesadaran kita. peraduan yang singkat dalam peristirahatan malam adalah etape-etape pembelajaran, bahwa kita semua, tanpa terkecuali akan memasuki keperaduan/peristirahatan panjang dalam dimengsi kehidupan kita yang lain (alam kubur). Pesta pasti berakhir trip kita. kemanapun, dimanapun dan siapapun kita, sekuasa apapu, seluas apapun prospek hidup, ambisi, arogansi serta gengsi kita pertahankan pastikan pupus oleh kehendak dan kuasa Allah SWT.MAKA: SHOLAT meski hanya alat dan bukan segala-galanya. Namun Sholat, Sholat, Sholat dan Sholat adalh instrumen (alat) transformasi yang mutlak untuk memenejemen hidup dan kehidupan manusia (hamba) untuk mendekat dan kenal dekat dengan Alloh Yang Kuasa dan Maha segala-galany. Semoga dengan sholat (yang benar) kita akan menjadi manusia yang sesumgguhnya (seutuhnya dengan segenap atribut kelebihan dan kemulyaanya) senantiasa hidup dalam sentuhan dan dekapan mesrah Yang Pengasih. Amiiiin!!!!Wallohu A'laam

Bagikan

Download E-book Dasar2 Taukhid
Kebenaran al-Qur'an